Translate

Minggu, 23 Agustus 2015

Langkah Awal Beternak Kambing

         
          Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh...
          Salam sejahtera dan bahagia kepada seluruh pembaca yang selalu dirahmati Allah. Alhadulillah wasyukurillah kami panjatkan kehadirat Allah karena sampai hari ini, detik ini kita masih diberikan berbagai macam nikmat dan karuniaNya seperti nikmat iman dan sehat yang masih kita miliki saat ini sehingga kita masih bisa menjalani aktifitas sehari-hari tanpa ada halang rintang suatu apapun Salawat serta salam juga hendaknya selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Solallahu Alaihi Wassalam yang dimana nanti kita rindu-rindukan syafa'atnya di yaumul akhir.
          Pertama-tama perkenalkan kami adalah seorang peternak yang masih dalam skala kecil dan tahap pembelajaran dan kami bukanlah pakar ataupun ahlinya dalam beternak kambing, bukan pula seorang yang mau mengajari anda semua bagaimana cara beternak kambing yang baik sehingga sukses beternak kambing pada nantinya. Akan tetapi kami selalu mencoba untuk sharing segala/semua pengetahuan kami tentang tehnik budidaya kambing yang baik menurut pengalaman yang telah kami lalui selama lebih kurang 1,5 tahun belakangan ini. Mengingat uniknya cara beternak kambing, maka dari itu marilah kita sama-sama belajar untuk menjadikan taraf kehidupan kita menuju ke arah yang lebih baik dan sejahtera melalui usaha beternak kambing ini.
          Ilmu yang kami miliki memang masih sangat sedikit sekali atau bisa dibilang sangat minim sekali dalam dunia perkambingan karena pada awal mula terjun ke dunia peternakan kambing ini dimulai dengan modal dan pengetahuan seadanya dan latar belakang yang tidak ada sangkut pautnya dengan dunia peternakan karena dulunya kami adalah karyawan/buruh pabrik. Peternakan kecil kami berada di sebuah dataran yang bisa dibilang kaki gunung, lebih tepatnya kaki gunung Merapi dan Merbabu dan ianya terletak di sebelah barat kota Boyolali Jawa Tengah serta berada di jalur antara Boyolali-Magelang.
          Kami memulai beternak kambing dengan modal kandang berada di lahan yang masih di pekarangan orang tua kami mengingat adanya lahan yang belum dimanfaatkan optimal, maka lahan tersebut kami manfaatkan untuk mendirikan sebuah kandang sederhana berukuran lebar 5 m dan panjang 18 m. Lahan untuk persediaan hijauan makanan ternak kamipun masih meminjam lahan milik orang tua kami yang hanya seluas kurang lebih 1000 meter persegi yang kami tanami rumput odot dengan tumpang sari ramban/daun indigofera.
          Background kami yang telah disebutkan tadi tidak menyurutkan niat untuk memulai beternak kambing, bagi kami memulai beternak kambing harus dimulai dengan niat yang kuat dan langsung mempraktekkannya di lapangan tanpa harus bertanya/berbekal ilmu tentang beternak yang cukup. Saya yakin bahwa nanti dalam proses pembelajaran beternak kita memang harus dituntut serba bisa dalam memanajemen tentang peternakan mulai dari penyediaan bibit ternak, hunian ternak yang nyaman, pakan ternak yang cukup, penanganan penyakit ternak, sehingga menjual hasil ternak. Ilmu dalam hal ini tidak begitu saja kami pelajari dan kami serap semua sekaligus, namun belajar sedikit demi sedikit mulai dari bertanya kepada orang yang lebih berpengalaman, silaturahmi ke peternak yang sudah sukses, bertanya dan sharing di dunia maya melalui media sosial (ternyata di media sosial itu peternak yang bisa dibilang sudah berhasil mlahan tidak pernah henti hentinya berbagi ilmu tentang beternak kambing, biar berkah katanya) dan pembelajran dari pengalaman kami sendiri. Ingat, pengalaman adalah guru yang paling berharga sekali.
          Cerita-cerita yang sering kita dengar tentang latar belakang Nabi yang dulunya hampir kesemuanya adalah para penggembala kambing juga menjadi motifator kami  untuk membulatkan tekad menjadi seorang peternak kambing. Melihat dari cerita tersebut, saya yakin bahwa usaha peternakan kambing tidak akan mati/putus karena kebutuhan hewan ini menurut berbagai kalangan peternak, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan terus menerus, mengingat sebagian besar penduduk di Indonesia adalah Muslim yang setiap hari raya Idul adha banyak permintaan akan pasokan ternak kambing untuk keperluan binatang qurban.
          Kita juga bisa melihat banyaknya rumah makan yang menyediakan berbagai macam olahan daging kambing di sekitar kita yang semakin menjamur dan tidak pernah sepi pengunjung, mulai dari sate kambing, tongseng, kikil, gulai dan lainnya. Kesadaran masyarakat Indonesia muslim akan aqiqah juga mengalami peningkatan, dibuktikan dengan semakin banyaknya juga para pelaku bisnis jasa aqiqah di kota dan di desa mulai dengan harga yang murah sampai harga yang wah dengan menawarkan jasa sembelih-masak-antar. Kebutuhan daging kambing untuk keperluan hajatanpun tidak kalah sepinya dengan pangsa pasar diatas yang telah disebutkan tadi.
          Langkah kami selanjutnya adalah memilih jenis kambing apa yang akan kami ternakkan/budidayakan mengingat tujuan kami beternak pada nantinya adalah pasar lokal/tempatan, hal ini adalah sangat penting karena dimana satu tempat dan tempat lainnya adalah adanya perbedaan jenis kambing yang banyak dibudidayakan dan banyak diternakkan di daerah tersebut. kita tidak mungkin memelihara/membudidayakan kambing yang akan dijual di pasar lokal sedangkan jenis kambing yang kita pelihara adalah jenis kambing yang kurang/tidak laku di pasar setempat, hal ini akan mengganggu jalannya proses usaha peternakan karena memerlukan waktu yang ekstra untuk memasarkan hasil ternak tersebut.
          Beternak kambing secara tradisional(dengan pola sederhana pada umumnya) adalah pola beternak yang sangat dianjurkan untuk calon peternak pemula agar proses pembelajaran beternak berurutan mulai dari yang sangat sederhana guna mengurangi resiko beternak karena sakit dan lain-lain. Kami yakin dengan berangsur-angsur seiringnya waktu, peternak pemula akan lebih cepat belajar dengan pola yang sederhana ini. Ingat, tujuan beternak yang sesungguhnya adalah pemuliaaan hewan ternak tersebut dimana perlakuan yang bagaimana tersebut adalah apa yang akan kita petik hasilnya nanti. Perlakuan yang baik dan benar kepada hewan ternak tentunya akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dibandingkan perlakuan yang kurang baik kepada hewan ternak.
          Mungkin kami cukupkan sekian dulu perkenalan dengan kami, InsyaAllah di lain waktu dan kesempatan akan kami lanjutkan dengan sharing ilmu-ilmu tentang peternakan kambing yang lebih bermanfaat buat kita semua, sebelum dan sesudahnya kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
          Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
       
       

2 komentar:

  1. Assalamualaikum,
    Saya berencana berternak kambing juga pak.memanfaatkan lahan tidur yang tidak produktif.apabila bapak tidak keberatan,saya pengen belajar set up kandang Tata cara berternak yang baik.alamat bapak boyolali mana? Kalau boleh saya sowan.
    Saya dari sukoharjo

    BalasHapus
  2. Izin downlod gambarnya ya gaes,buat promosi bibit

    BalasHapus